Zakaria (diperankan Asrul Dahlam dalam film
Serdadu Kumbang – 2011) menawarkan sebuah jam tangan kepada Ruslan dengan
sangat meyakinkan, “harganya seratus juta lebih..., ini Rolex je.” Semula ia
menawarkannya dengan harga yang cukup fantastis sampai kemudian disepakati juga
oleh Ruslan dengan harga yang masih cukup fantastis, karena kemudian diketahui
kalau itu adalah jam tangan palsu. Alih-alih mendapatkan keuntungan, Zakaria
harus kehilangan kuda yang sangat disayangi Amek, anaknya, dan dianggap sebagai
penipu yang menjual barang palsu. Minun, kakak Amek, karena iba dengan adiknya
menebus kuda tersebut dengan menggunakan uang tabungan yang semula hendak
dipergunakan untuk melanjutkan sekolah.
Dari adegan film tersebut setidaknya terungkap
beberapa orang yang secara langsung terkena imbas dari jual beli sebuah jam
tangan palsu yang apabila ditelusuri lebih jauh tentu imbasnya tak sesederhana menyelesaikan
transaksi pembayaran. Bagaimana Zakaria yang divonis penipu, Amek dengan kudanya,
sekolah Minun dan keluarga Zakaria sendiri.
Jam tangan tiruan (baca: palsu) selintas memang
terkesan lebih dari harga yang dibandrol padanya karena jam tersebut memang sedemikian
rupa dibuat semirip mungkin dengan merk atau type yang ditiru yang biasanya
memang type jam tangan yang dijual dengan harga tinggi. Mulai dari tampilan,
subdial dan fitur-fitur yang kebanyakan tak lebih dari hiasan belaka atau dari
hal sederhana seperti tahan air (water resist) yang selalu ditampilkan
dapat dipastikan mengecoh pembelinya.
Mungkin Anda pernah mengalami menjadi korban iklan
penjual dengan fitur tahan air yang nyatanya saat terkena cipratan atau
sebentar saja terkena hujan tak lama kemudian mendapat kaca dial jam
tangan berembun atau bahkan jam itu sendiri tidak berfungsi. Hal ini tidaklah
mengherankan, karena branding apapun yang dilekatkan pada jam tangan
tiruan tidak melalui prosedur standar pengecekan (QC) yang ketat.
_
Banyak hal yang harus mendapat perhatian dalam
menggunakan jam tangan tiruan, karena di antara hal-hal berikut ini bisa jadi
hal fatal yang dialami seseorang:
-
Gangguan kesehatan; bisa berupa iritasi atau
cedera ringan karena penggunaan material jam tangan yang jauh dari memenuhi
standar kesehatan
-
Sanksi sosial; mengetahui seseorang mengenakan jam
tangan palsu yang menimbulkan berbagai penilaian sosial yang bisa sangat radikal
dan menempatkan seseorang sebagai objek perundungan (bullying).
-
Dampak psikologis; baik terkait dengan sanksi
sosial maupun tidak, motif kuat yang secara diam-diam terpendam dalam diri
seseorang bisa berpengaruh sangat negatif seperti menempatkan jam tangan yang
digunakannya sebagai prestise, ajang pamer, atau sebatas kekecewaan karena
harapan fungsi mendasar dalam menggunakan jam tangan karena tidak sepadan
dengan harga pembeliannya.
-
Dampak ekonomis; karena harga yang tertera bisa
sangat jauh atau terlalu tinggi dari harga jual yang sebenarnya, secara
ekonomis sudah tentu merupakan pemborosan belanja di samping pengaruh lebih
luas dalam lingkup perekonomian secara makro.
Jam tangan tiruan memang banyak beredar dan bisa
jadi menjadi alternatif pilihan bagi konsumen maupun bagi pelaku usaha. Memperhatikan
berbagai dampak yang secara umum diungkap di atas, setidaknya kita tahu dengan
hal apa yang harus diantisipasi jika memang harus menggunakan jam tangan
tiruan.